SIKAP MENTAL POSITIF, bisa dibentuk? Gimana caranya??

16 05 2009

SIKAP MENTAL POSITIF, bisa dibentuk? Gimana caranya??

Para ahli psikologi telah membuktikan bahwa kualitas hidup seseorang sangat dipengaruhi oleh sikap mentalnya. Orang yang mempunyai sikap mental negatif, cenderung menarik hal-hal yang negatif terjadi dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang mempunyai sikap mental positif, maka akan cenderung menarik hal-hal yang positif pula. Bila Anda ingin lebih bahagia, lebih sejahtera dan lebih berhasil, Anda perlu mengembangkan sikap mental yang positif. Bagaimana caranya?
Mari kita bahas dalam kiat-kiat yang sudah terbukti bahkan teruji ini!

1. Berusahalah untuk selalu melihat sisi POSITIF di balik setiap situasi situasi yang negatif. Ambillah hikmah dibalik setiap musibah, carilah berkah di balik setiap masalah, petiklah pelajaran di balik setiap kegagalan. Dengan menemukan hal-hal POSITIF, Anda tidak akan dikalahkan oleh situasi yang negatif. Misalnya, anggaplah kegagalan sebagai sukses yang tetunda. Anggaplah hambatan-hambatan sebagai tantangan bukan ancaman. Jadikan kondisi sakit sebagai momen untuk mulai menghargai dan memelihara kesehatan.

2. Temukanlah sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat negatif. Sadarilah betapa semua itu sangat berpotensi merusak kehidupan dan kepribadian. Lalu, ubahlah dengan sikap, kebiasaan atau keyakinan yang bersifat POSITIF. Misalnya, kebiasaan menunda diganti dengan kebiasaan bertindak, sikap mudah putus asa diganti dengan sikap pantang menyerah, keyakinan bahwa masa depan suram diganti dengan keyakinan bahwa masa depan pasti cemerlang bila kita mempersiapkannya dengan baik. Pepatah.. mencegah lebih baik daripada mengobati, mujarab lho!!

3. Milikilah keyakinan bahwa untuk setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Tentu saja keyakinan itu sendiri tidak akan menyelesaikan masalah, namun keyakinan itu bisa membuat Anda lebih efektif dalam mengatasi masalah

4. Biasakanlah mengatakan kebenaran yang POSITIF kepada diri sendiri. Tidak perlu menyangkal seakan-akan situasi yang negative itu tidak ada. Akuilah dengan jujur keadaan yang sebenarnya, namun kalahkanlah dengan pernyataan yang POSITIF. Misalnya, “Hari ini saya memang gagal, tetapi besok pasti lebih baik”, “Ujian ini memang gagal, tetapi besok psti lebih baik”, “Ujian ini memang berat, tetapi saya pasti bisa lulus”, dsb.

5. Milikilah perbendaharaan kata-kata POSITIF sebanyak mungkin, dan royallah mengucapkannya. Misalnya, “Saya optimis akan berhasil”, dsb. Ingatlah selalu bahwa kata-kata yang diucapkan itu sangat mempengaruhi kehidupan Anda. Kata-kata yang negative merusak kehidupan, sebaliknya kata-kata yang POSITIF membangun kehidupan yang berkualitas.

6. Carilah atmosfir POSITIF dan hiruplah sebanyak mungkin. Bergaullah dengan orang-orang yang berfikiran POSITIF, bijaksana dan berwawasan luas. Bacalah buku-buku atau artikel yang memotivasi Anda untuk maju. Kalau memungkinkan, rajinlah menghadiri seminar-seminar mengenai kepribadian dan pengembangan diri.

7. Waspadalah terhadap polusi negative dari orang lain. Betapapun disiplinnya Anda menjaga pikiran, Anda tetap bisa terkontaminasi oleh kata-kata negatif yang diucapkan oleh orang lain kepada Anda. Misalnya, “Sudahlah, itu mustahil”, ‘’ Kamu tidak akan berhasil”, “Hidup ini sulit”. Jangan biarkan polusi dari luar itu merusak pikiran POSITIF Anda. Tangkallah dengan pernyataan yang POSITIF baik diucapkan maupun hanya di dalam hati.
Jadikan polusi negatif bak spam yang ga perlu moderasi atau bahkan filter,, just ignore it! Ganti dengan hal-hal yang POSITIF! Ingat poin nomor 4!

8. Waspadalah terhadap munculnya perasaan negative yang bias merusak. Diantaranya: rasa putus asa, frustasi, depresi, benci, iri hati, dsb. Cobalah temukan penyebabnya dan akuilah dengan jujur, kemudian kendalikanlah dengan pikiran POSITIF. Misalnya, rasa iri hati bila ditelusuri mungkin bersumber dari perasaan tidak mampu pada diri sendiri. Dan itu seharusnya memacu kita untuk meningkatkan kemampuan. Rasa frustasi dan depresi mungkin akibat kekecewaan yang berakumulasi. Cobalah menetralisir dengan mencari hiburan, refreshing, dsb.

9. Perkuatlah pikiran POSITIF dengan perbuatan-perbuatan POSITIF. Sebagai contoh: olahraga pagi adalah tindakan POSITIF dibandingkan bermalas-malasan di tempat tidur (maklum, hobi ke trek.. senam gitu deh..cuma sayang baru kuat 4,5 keliling, maunya 6 keliling..lanjutkan, semangat!!), berpenampilan rapih lebih POSITIF dibandingkan penampilan seadanya (sesuai sikon lah..), bergaul lebih POSITIF daripada mengurung diri di rumah (mengurung diri di kosan lebih ‘save’ daripada jalan-jalan disaat cekak :p), bermain musik atau membaca lebih POSITIF dibandingkan melamun, dsb.

10. Biasakanlah mengucap syukur dengan sungguh-sungguh. Bukti-bukti menunjukkan bahwa ada kekuatan di balik ucapan syukur. Orang-orang yang bisa mensyukuri hidup adalah orang-orang yang dapat lebih menikmati hidup karena bagi mereka hidup adalah anugerah yang luar biasa. Bila Anda mengalami kesulitan untuk mengucap syukur, kunjungilah teman yang sedang dirawat di rumah sakit, mampirlah ke Panti Asuhan, atau Rumah Jompo. Nanti Anda bisa mulai mensyukuri kehidupan dan kesehatan yang tidak ternilai harganya. Ketika terpuruk, sering-seringlah melihat ke ‘bawah’, niscaya kita akan lebih bersyukur. Begitu pula saat melihat ke ‘atas’, jadikan itu sebagai motivasi hidup untuk berkata: Lanjutkan! Coz live must go on!!

11. Percayalah dan serahkanlah hidup Anda kepada_Nya. Ini adalah langkah utama untuk dapat membentuk sikap mental POSITIF. Hubungan yang baik dengan_Nya akan membuat Anda merasa damai sejahtera. Perkuat hubungan Anda dengan_Nya lebih mesra dan lebih romantis dari sebelumnya.Dengan hati yang sejahtera, Anda dapat hidup lebih tenang, lebih realistis, dan lebih POSITIF. Maksimalkan ikhtiar, sempurnakanlah do’a, setelah itu, barulah tawakal. Maka Anda akan Selalu mempunyai sikap cadangan/berlapang dada untuk menghadapi semua resiko, bahkan kemungkinan terburuk sekalipun.

IAM THE MAN/WOMAN WHO RISKED EVERYTHING!! (FOR THE TRUTH)